EXTENSI FILE AUDIO
1.WAV
Waveform Audio File Format atau WAV adalah sebuah format audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM pada 1991. Seperti halnya MP3, format audio ini juga digandrungi berbagai kalangan mulai biasa hingga profesional.
Dikutip dari Makeuseof bahwa banyak orang yang berasumsi semua file berformat WAV adalah file audio yang tidak terkompresi, tapi itu tidak sepenuhnya benar. Pada dasarnya, format audio ini wadah bagi Windows untuk berbagai format audio yang berpotensi berisi audio terkompresi.
WAV memiliki keunggulan menjadi salah satu format audio terbaik untuk mengedit audio dengan kualitas high-fidelity. Format audio yang memiliki ekstensi bernama .wav atau .wv rupanya memiliki kekurangan yaitu ukuran file sangat besar dengan maksimal ukurannya 2 GB.
2. WMA
WMA merupakan singkatan dari Windows Media Audio, merupakan format audio yang dirilis pertama kali pada 1999. Format audio ini telah melalui beberapa evolusi, meski tetap menggunakan nama dan ekstensi .wma.
WMA adalah format audio yang dibuat oleh Microsoft dan ditawarkan secara default oleh Windows pada program Windows Media Player. Sehingga format audio ini hanya dapat digunakan khusus bagi para pengguna Windows.
Kekurangan dari WMA yaitu tidak dapat melakukan kompresi file dengan baik, membuat file yang diproduksi tidak memiliki perbedaan dengan file orisinilnya. Demikian, ukuran file yang menggunakan format ini cukup besar.
Kendati demikian, kelebihan dari format audio ini yaitu dapat diaplikasikan pada media player lain dan memiliki dukungan pada Digital Right Management agar dijauhkan dari pembajakan.
3. PCM
Pulse-Code Modulation, itulah kepanjangan dari PCM. PCM merupakan salah satu format audio yang sangat sederhana.
Format audio ini merupakan representasi digital dari sinyal audio raw analog. Format audio yang mempunyai ekstensi .pcm ini memiliki sub tipe PCM yang disebut LPCM (Linear Pulse-Code Modulation).
Subtipe LPCM adalah bentuk PCM yang paling umum digunakan. Kekurangan dari format audio ini memiliki ukuran file yang cukup besar jika dibandingkan dengan MP3. Jelas, Format audio ini memiliki kelebihan yang dapat digunakan untuk format CD dan DVD.
4. AIFF
AIFF adalah singkatan dari Audio Interchange File Format. Mirip sebagaimana Microsoft dan IBM yang mengembangkan WAV untuk Windows, AIFF merupakan format audio yang dikembangkan oleh sistem Apple untuk Mac pada 1988.
File AIFF dapat berisi berbagai jenis format audio, misalnya versi terkompresi yang disebut AIFF-C dan versi lain yang dikenal dengan Apple Loops digunakan oleh GarageBand dan Logic Audio. Keduanya menggunakan ekstensi AIFF yang sama.
Suara yang dihasilkan sangat bagus, hal ini sekaligus menjadi kelebihan dari AIFF. Akan tetapi, format audio ini hanya dapat diputar pada sistem operasi OS di MAC dan memiliki ukuran file yang besar.
5.AAC
AAC yang merupakan singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini dikembangkan pada 1997 sebagai penerus MP3. Format audio yang berbasis MPEG2 dan MPEG4 ini memiliki sifat Lossy Compression, sehingga tidak akan bisa mengembalikan file dengan jenis format ini ke bentuk semula lagi saat di kompresi.
Dikembangkan oleh Motion Picture Expert Group, format audio ini memiliki kecepatan 128 Kbps dan sudah cukup baik digunakan untuk mendengarkan musik. Format audio ini dibuat sebagai audio Codec untuk meningkatkan kualitas format MP3.
Format audio dengan ekstensi banyak (m4a, .m4b, .m4p, .m4v, .m4r, .3gp, .mp4, .aac) ini membawa beberapa keunggulan di antaranya, kualitas suara yang jernih jika di bawah 16 HZ dan memiliki 48 channel. AAC adalah format audio dengan lisensi berbayar, ini menjadi salah satu kekurangannya.
6. OGG Vorbis
OGG tidak berarti apapun atau tidak memiliki kepanjangan. Format audio ini adalah wadah multimedia yang dapat menampung semua jenis format kompresi, akan tetapi paling sering digunakan untuk menyimpan file Vorbis. Dengan demikian, format ini disebut juga file OGG Vorbis.
Format audio yang pertama kali diluncurkan pada 2000 dirancang untuk streaming dan mempunyai penyimpanan yang efisien. Sayangnya, meski gratis format audio ini tidak banyak yang digunakan banyak orang dan dukungan untuk OGG masih sedikit salah satunya adalah Winamp.Dibalik kelebihannya dalam menghemat penyimpanan memori karena kapasitas yang rendah, rupanya OGG memiliki kekurangan seperti proses kompresi suara yang tidak terlalu bagus kualitasnya. Nama ekstensi dari format audio ini adalah .
7.FLAC
Dikenalkan pada tahun 2001, FLAC atau Free Lossless Audio Codec adalah salah satu format audio yang dapat memanfaatkan file sumber asli hingga 60 persen tanpa kehilangan sedikit pun data. Hebatnya FLAC, format file audio open-source dan bebas royalti alias berlisensi gratis.
Format audio ini didukung oleh sebagian besar program dan perangkat utama dan merupakan alternatif utama MP3 untuk musik. Akan tetapi, format ini cukup membebani dari MP3, karena memiliki ruang yang lebih besar. Tidak heran, data hasil kompresi ke FLAC, kapasitasnya menjadi semakin besar.
8.ALAC
ALAC dikenal juga dengan Apple Lossless Audio Codec. Format audio yang dikembangkan dan diluncurkan pada 2004 ini bersifat Open Source dan sangat baik digunakan untuk kepentingan Transfer Data Audio karena teknologi kompresinya mampu meminimalkan ukuran file tanpa mengubah kualitas suara.
Sayangnya, format audio gratisan ini membutuhkan aplikasi dari pihak ketiga untuk dipakai pada perangkat selain Apple. Selain itu, tidak semua perangkat kompatibel dengan ALAC. Format audio ini memiliki ekstensi .
9.MIDI
Lalu ada format audio bernama MIDI, yang diciptakan oleh perusahaan alat-alat musik elektronik berupa rangakaian spesifikasi sehingga berbagai instrumen mampu berkomunikasi. Dengan demikian, perangkat elektronik seperti Keyboard dan Komputer dapat tersinkronisasi satu sama lain.
Kelebihan dari MIDI di antaranya tidak membutuhkan spesifikasi yang kuat, ukuran file yang sangat kecil, dan jenis instrumen music dapat diubah tanpa harus direkam ulang. Sementara, kekurangannya kualitas suara instrumen musiknya tergantung dari instrumen MIDI yang digunakan.
10.MPEG Layer 3 (MP3)
Ada yang belum tahu MP3? Aduh, kebangetan kalau belum kenal dengan format audio satu ini. Format sejuta umat ini merupakan format kompresi yang telah sangat baik untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Format audio ini memiliki ukuran yang begitu kecil, misalnya sebuah lagu yang berdurasi tiga menit hanya memakan sekitar 3 MB. Tidak menutup kemungkinan banyak ornag yang mengunduh dan menyimpan lagu hingga ratusan bahkan ribuan dalam format MP3. Apakah Anda salah satunya?
Format yang memiliki ekstensi mp3 ini menawarkan pilihan bitrate sekitar 128, 160, 192, 256, hingga 320 Kbps. Kelebihan dari format MPEG Layer 3 yaitu kualitasnya yang sama baik dengan format CD 16-bit. Sementara, untuk kekurangan dari format audio ini kualitasnya akan berkurang jika dikompres.
Gimana? Sekarang Anda sudah pasti tahu macam-macam format audio kan? Jadi, tidak hanya MP3 saja yang dikenal dan digunakan, karena ternyata ada macam-macam format audio lainnya sesuai kebutuhan beserta kelebihan maupun kekurangannya masing-masing.
Komentar
Posting Komentar